MAKALA
PEMBATASAN BBM DAN AKIBAT BAGI PERDAGANGAN
Latar Belakang
Dilihat dari peran serta rakyat Indonesia dalam mengenal kinerja pemerintah dan melihat dengan jelih apa yang seharusnya di lakukan pemerintah. Masyarakat harus lebih cermat terutama pada saat pemilihan terhadap suatu kebutuhan.
Tujuan
Dapat diketahui makalah ini, bagaimana pemerintah dapat mengambil solusi tentang masalah-masalah yang dihadapi pada saat ini, dan bagi masyarakat Indonesia dapat memberikan pendapat.
Rumusan Masalah
Pembatasan BBM, Dampak Untung & Kerugiannya, Dampak dalam aspek Perdagangan
Analisa
Dalam meneliti keputusan Pembatasan BBM oleh Pemerintah pada tahun ini. Pemerintah membatasi dan mengurangi subsidi BBM karena Dengan harga minyak dunia yang mencapai 91 dollar AS per barrel, tidak bisa terhindarkan bahwa harga BBM harus naik.
Pembatasan subsidi BBM juga dilakukan seiring terus meningkatnya konsumsi BBM akibat meningkatnya pertumbuhan kendaraan. Akibatnya, konsumsi BBM pada tahun 2010 ini saja sudah melebihi jatah APBN.
Untuk tahun ini, konsumsi BBM diprediksi melonjak menjadi 38 juta kiloliter, di atas jatah APBN 2010 sebanyak 36,5 juta kiloliter. Tanpa pembatasan BBM bersubsidi pada tahun 2011, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan konsumsi akan meningkat lagi sebanyak 10 persen.
Pembahasan
Penyebab pemerintah membatasi Subsidi BBM, dampak dan solusi dari permasalahan yang akan kita hadapi terhadap situasi yang terjadi saat ini
Siapa Yang Terkena Pembatasan Subsidi BBM?
Kepala BPS Rusman Heriawan menyatakan bahwa pembatasan BBM bersubsidi bagi plat hitam, Mobil berplat hitam berarti Mobil yang dimiliki secara pribadi, dalam arti kata, berarti masyarakat menengah ke bawah tidak akan menerima imbas negatif . Premium dan solar bersubsidi hanya boleh dikonsumsi oleh mobil pelat kuning, sepeda motor, roda tiga dan perahu nelayan. Pembatasan dilakukan bertahap, dimulai dari kawasan Jabodetabek, Pulau Jawa-Bali dan luar Pulau Jawa
Dampak Positif Pembatasan Subsidi BBM
Di nilai dari sisi lingkungan, pembatasan Subsidi BBM otomatis jumlah penggunaan mobil pribadi akan berkurang dan lebih menggunakan angkutan umum, kendaraan bermotor dan lebih disarankan sepeda. Polusi akan berkurang serta tingkat kemacetan juga akan berkuarang lebih besar
Dampak Negatif Pembatasan Subsidi BBM
Saham ditutup pada level Rp 3.741, Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan terkoreksi pada perdagangan hari ini. Analis Universal Broker Satrio Utomo menilai pergerakan saham negatif ini disebabkan oleh isu pembatasan bahan bakar minyak, serta inflasi yang diperkirakan meleset dari target. “Saham perbankan akan mengalami koreksi”.
PT Bank Central Asia Tbk ditutup merah 0,758 persen pada harga Rp 6.550 dari pembukaan perdagangan Rp 6.500. Dia mengacu pada perdagangan saham PT Astra Internasional Indonesia Tbk (ASII) yang mengalami tekanan jual hingga menyentuh Rp 53.900. Saham ASII ditutup turun 1,192 persen dari pembukaan Rp 54.250.
“Orang khawatir untuk membeli mobil baru, karena adanya pembatasan BBM untuk mobil di atas tahun 2005, mereka akan menunda pembelian mobil,”. perdagangan dapat mengerek IHSG ke rekor lama Rp 3.777. Indeks memiliki kesempatan bergerak di level Rp 3850. Tapi ini tergantung entimen dalam negeri, jika isu pembatasan BBM berlanjut maka saham berpeluang bergerak di level Rp 3.650 sampai Rp 3.700,”.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa mempengaruhi tingkat produksi mobil. Akibatnya, tingkat permintaan terhadap mobil baru akan menurun. Otomatis di dalam pedagangan di Bidang otomotif terutama mobil akan menurun.
GAIKINDO menyatakan pasar mobil nasional pada tahun 2010 menembus kurang lebih sekitar 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. Tapi jika seluruh beban diberlakukan serentak tahun depan, Perdagangan pasar otomotif akan”drop” 30 persen.
“Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin melemah dan kondisi ini bisa dipastikan bisa menggerus pasar otomotif sebagai kebutuhan sekunder. Dan penurunan ini bisa mencapai 20%,” ujar Direktur Honda Surabaya Centre (HSC) Rudy Surjanto ketika dihubungi di Surabaya, Senin (19/7/2010).
Hasil
Akan ada penurunan dan dampak negatif dari sektor perdagangan otomotif, tapi itu tidak akan bertahan lama karena hanya di berlakukan pada kalangan menengah ke atas dan bagi masyarakat menengah ke bawah itu tidak terlalu berpengaruh. Maka daripada itu Pemerintah akan memberlakukan Pembatasan Subsidi BBM mulai pada tanggal 1 Maret 2011.
KEIMPULAN
Pemerintah berusaha untuk dapat menangani kenaikkan harga minyak dunia dengan Pembatasan subsidi BBM tersebut.Memang secara bagian tertentu ada yang merasa di rugikan melalui keputusan pemerintah tentang Pembatasan Subsidi BBM, Namun secara keseluruhan pemerintah dapat menjaga keseimbangan perekonomian Indonesia dengan cara tersebut. Pemerintah Indonesia dapat menjaga kestabilan harga minyak dunia yang sudah menjulang tinggi serta dapat membatasi permintaan penggunaan kendaraan pribadi yang menjadi pusat pemicu kemacetan serta dapat mengefisienkan penggunaan APBN negara juga dapat di pindahkan ke sektor yang lebih penting
Me inspirasion

Rabu, 23 Februari 2011
Sebagian industri cina pindah ke indonesia
BANDUNG, (PRLM).- Kekhawatiran kalangan buruh dan pengusaha akan membanjirnya barang produk Cina pascaberlakunya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Cina (ACFTA/ASEAN China Free Trade Agreement) sampai saat ini tidak terbukti. Justru sebaliknya, saat ini para pengusaha Cina sedang menjajaki kemungkinan untuk memindahkan sebagian lokasi industrinya ke Indonesia.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Dedi Wijaya mengatakan, pascaberlakunya ACFTA pada Januari 2010, terjadi perubahan besar dalam konstelasi ekonomi dunia. Ekspor Cina ke Amerika Serikat (AS) ternyata terhambat, karena AS memberlakukan kuota terhadap produk-produk Cina. Selain itu, AS juga terus menekan Cina agar nilai mata uang Yuan terhadap dolar AS dinaikan. Jika mata uang Yuan Cina naik, maka otomatis barang-barang produk Cina pun akan naik harganya.
“Dulu kita sangat khawatir pasar Indonesia akan dibanjiri oleh produk-produk Cina pascadiberlakukan ACFTA itu. Tetapi, situasi ternyata berubah dengan cepat, dan Cina menunda ekspornya. Justru sekarang mereka sedang menjajaki untuk memindahkan sebagian industrinya ke Indonesia. Situasi ini sangat menguntungkan kita, dan pemerintah harus segera memikirkan strateginya,” kata Dedi, saat ditemui di Hotel Horison, Senin (18/10).
Menurut Dedi, dengan memindahkan lokasi industrinya ke Indonesia, Cina berharap tetap bisa menembus pasar AS. Pasalnya, jika produk Cina dibuat di Indonesia, maka produk itu tidak akan terkena aturan kuota AS. Penjajakan para pengusaha Cina itu sudah berlangsung sejak pertengahan tahun ini. Diharapkan, di akhir tahun setidaknya sudaj ada lima puluh industri Cina yang merelokasi kegiatan bisnisnya ke Indonesia. “Yang saya tahu sebagian sudah melihat ke kawasan Delta Mas di Bekasi. Di sana kan ada lokasi seluas 50 hektare untuk kegiatan industri. Tinggal pemerintah harus didorong untuk mempermudah ijin usaha, dan memperjelas aturan perburuhan, dengan merevisi UU 13/2003,” kata Dedi.
Kabarnya, kata Dedi, industri Cina yang akan beroperasi di Indonesia tidak akan menjual produknya di pasar domestik Indonesia. Menurut Dedi, para pengusaha Cina tahu, bahwa citra merek produk mereka di Indonesia tidak bagus. Karena itu, semua produk mereka akan dijual ke luar negeri. Jika situasinya seperti itu, maka industri dalam negeri Indonesia tidak akan terancam oleh produk dari industri Cina. Pasar domestik pun masih bisa dikelola oleh pengusaha-pengusaha lokal.
Seperti diketahui, pada Januari 2010 terjadi kepanikan kalangan industri dan buruh Indonesia terkait dengan berlakunya ACFTA. Demonstrasi terjadi di mana-mana, karena publik menilai pemerintah tidak mensosialisasikan ACFTA itu dari jauh hari, dan tidak melakukan langkah antisipasi. Ternyata, sampai saat ini kekhawatiran itu tidak terbukti, terkait adanya perubahan konstelasi ekonomi dunia.
Namun demikian, tetap ada persoalan yang harus diantisipasi. menurut Dedi, dia khawatir pemerintah dan pengusaha Cina justru akan mengalihkan produk ekspor mereka, yang sudah siap dikapalkan ke AS, ke Indonesia. Jika itu terjadi, dan ternyata produk itu ditangkap pasar Indonesia dengan positif, maka Indonesia akan dibanjiri produk-produk Cina. (A-132/A-147)***
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Dedi Wijaya mengatakan, pascaberlakunya ACFTA pada Januari 2010, terjadi perubahan besar dalam konstelasi ekonomi dunia. Ekspor Cina ke Amerika Serikat (AS) ternyata terhambat, karena AS memberlakukan kuota terhadap produk-produk Cina. Selain itu, AS juga terus menekan Cina agar nilai mata uang Yuan terhadap dolar AS dinaikan. Jika mata uang Yuan Cina naik, maka otomatis barang-barang produk Cina pun akan naik harganya.
“Dulu kita sangat khawatir pasar Indonesia akan dibanjiri oleh produk-produk Cina pascadiberlakukan ACFTA itu. Tetapi, situasi ternyata berubah dengan cepat, dan Cina menunda ekspornya. Justru sekarang mereka sedang menjajaki untuk memindahkan sebagian industrinya ke Indonesia. Situasi ini sangat menguntungkan kita, dan pemerintah harus segera memikirkan strateginya,” kata Dedi, saat ditemui di Hotel Horison, Senin (18/10).
Menurut Dedi, dengan memindahkan lokasi industrinya ke Indonesia, Cina berharap tetap bisa menembus pasar AS. Pasalnya, jika produk Cina dibuat di Indonesia, maka produk itu tidak akan terkena aturan kuota AS. Penjajakan para pengusaha Cina itu sudah berlangsung sejak pertengahan tahun ini. Diharapkan, di akhir tahun setidaknya sudaj ada lima puluh industri Cina yang merelokasi kegiatan bisnisnya ke Indonesia. “Yang saya tahu sebagian sudah melihat ke kawasan Delta Mas di Bekasi. Di sana kan ada lokasi seluas 50 hektare untuk kegiatan industri. Tinggal pemerintah harus didorong untuk mempermudah ijin usaha, dan memperjelas aturan perburuhan, dengan merevisi UU 13/2003,” kata Dedi.
Kabarnya, kata Dedi, industri Cina yang akan beroperasi di Indonesia tidak akan menjual produknya di pasar domestik Indonesia. Menurut Dedi, para pengusaha Cina tahu, bahwa citra merek produk mereka di Indonesia tidak bagus. Karena itu, semua produk mereka akan dijual ke luar negeri. Jika situasinya seperti itu, maka industri dalam negeri Indonesia tidak akan terancam oleh produk dari industri Cina. Pasar domestik pun masih bisa dikelola oleh pengusaha-pengusaha lokal.
Seperti diketahui, pada Januari 2010 terjadi kepanikan kalangan industri dan buruh Indonesia terkait dengan berlakunya ACFTA. Demonstrasi terjadi di mana-mana, karena publik menilai pemerintah tidak mensosialisasikan ACFTA itu dari jauh hari, dan tidak melakukan langkah antisipasi. Ternyata, sampai saat ini kekhawatiran itu tidak terbukti, terkait adanya perubahan konstelasi ekonomi dunia.
Namun demikian, tetap ada persoalan yang harus diantisipasi. menurut Dedi, dia khawatir pemerintah dan pengusaha Cina justru akan mengalihkan produk ekspor mereka, yang sudah siap dikapalkan ke AS, ke Indonesia. Jika itu terjadi, dan ternyata produk itu ditangkap pasar Indonesia dengan positif, maka Indonesia akan dibanjiri produk-produk Cina. (A-132/A-147)***
Cerita singkat
Hari ini saya bertemu dengan seorang nasabah prime, namanya Pak Mulyono. Melihat dia memasuki kantor, saya mencoba menyambutnya.
Setelah greeting, saya bertanya :
"Lama sekali saya tidak berjumpa, tampaknya bapak sekarang bertambah sukses ??!! "
"Iya pak, biasa saja ... oh ya maaf, beberapa waktu yang lalu bapak ke kantor saya ??? ..tidak ketemu saya ya ?? Saya 2 (dua) minggu berada di China..." Jawabnya.
China ??? Ouuhhhh ....pikiran saya langsung melayang ke negara tirai bambu tersebut. Maka sayapun tertarik mengejarnya, seraya mempersilahkan dia duduk.
"Bisnis ya pak ..?" "Ya sedikit..., sekaligus study banding" jawabnya
"Study banding ???" tanya saya terhenyak......
Lalu diapun bercerita singkat, tentang negeri China (negara yang saya kenal lewat cerita komik Kho Ping Ho), mulai dari makanan sampai ke politik .....bla... bla...bla....
Akhirnya saya tertarik cerita Pak Mul, tentang Home Industri di negeri China. Cerita yang mendasari kenapa negeri china bisa memproduksi barang jauh lebih murah. Negeri China seraya bisa berkata : "Barang apa yang kamu inginkan, dan kamu punya duit berapa, saya akan buatkan ?!!"
Konon kata Pak Mul, peranan Pemerintah sangat dominan didalam mengatur industri disana. Tentu saja hal ini tidak aneh mengingat bentuk pemerintahan China yang sosialis. Pemerintah mengatur industri sedemikian detail. Setiap Kepala Keluarga disana akan diberikan pinjaman (semacam KPR) untuk dapat memiliki sebuah rumah dengan bentuk bangunan yang sama dan berlantai tiga. Kenapa berlantai tiga ? Lantai pertama katanya, sebagai tempat tinggal keluarga, lantai kedua sebagai tempat produksi, dan lantai ketiga sebagai gudang.
Dari setiap rumah tersebut akan dihasilkan bermacam-macam barang produksi. Yang tentu saja akan menghasilkan penghasilan, diantaranya guna membayar angsuran rumah tersebut. Setiap Kepala Keluarga bertanggung jawab terhadap hasil dan kualitas produksi, agar hasil akhir produksi dapat diterima bagian lain yang berfungsi untuk mensuply bahan baku dan mengambil hasil produksi.
Mendengar cerita Pak Mul, Kontan saya bertanya : "Apa manfaat-nya dengan menggunakan pola itu Pak Mul...???"
"Banyak untungnya...!!! Transport karyawan menjadi nol, biaya produksi lebih murah, dan yang lebih penting ... GAK ADA PABRIK ..!!!"
Saya jadi tambah heran : "Lho memang kenapa kalau gak ada lagi pabrik pak..??"
LHO KAN NANTINYA GAK ADA DEMONSTRASI ...!!! Jawab Pak Mul sambil tertawa....
@@@####@@@&&**?????
Setelah greeting, saya bertanya :
"Lama sekali saya tidak berjumpa, tampaknya bapak sekarang bertambah sukses ??!! "
"Iya pak, biasa saja ... oh ya maaf, beberapa waktu yang lalu bapak ke kantor saya ??? ..tidak ketemu saya ya ?? Saya 2 (dua) minggu berada di China..." Jawabnya.
China ??? Ouuhhhh ....pikiran saya langsung melayang ke negara tirai bambu tersebut. Maka sayapun tertarik mengejarnya, seraya mempersilahkan dia duduk.
"Bisnis ya pak ..?" "Ya sedikit..., sekaligus study banding" jawabnya
"Study banding ???" tanya saya terhenyak......
Lalu diapun bercerita singkat, tentang negeri China (negara yang saya kenal lewat cerita komik Kho Ping Ho), mulai dari makanan sampai ke politik .....bla... bla...bla....
Akhirnya saya tertarik cerita Pak Mul, tentang Home Industri di negeri China. Cerita yang mendasari kenapa negeri china bisa memproduksi barang jauh lebih murah. Negeri China seraya bisa berkata : "Barang apa yang kamu inginkan, dan kamu punya duit berapa, saya akan buatkan ?!!"
Konon kata Pak Mul, peranan Pemerintah sangat dominan didalam mengatur industri disana. Tentu saja hal ini tidak aneh mengingat bentuk pemerintahan China yang sosialis. Pemerintah mengatur industri sedemikian detail. Setiap Kepala Keluarga disana akan diberikan pinjaman (semacam KPR) untuk dapat memiliki sebuah rumah dengan bentuk bangunan yang sama dan berlantai tiga. Kenapa berlantai tiga ? Lantai pertama katanya, sebagai tempat tinggal keluarga, lantai kedua sebagai tempat produksi, dan lantai ketiga sebagai gudang.
Dari setiap rumah tersebut akan dihasilkan bermacam-macam barang produksi. Yang tentu saja akan menghasilkan penghasilan, diantaranya guna membayar angsuran rumah tersebut. Setiap Kepala Keluarga bertanggung jawab terhadap hasil dan kualitas produksi, agar hasil akhir produksi dapat diterima bagian lain yang berfungsi untuk mensuply bahan baku dan mengambil hasil produksi.
Mendengar cerita Pak Mul, Kontan saya bertanya : "Apa manfaat-nya dengan menggunakan pola itu Pak Mul...???"
"Banyak untungnya...!!! Transport karyawan menjadi nol, biaya produksi lebih murah, dan yang lebih penting ... GAK ADA PABRIK ..!!!"
Saya jadi tambah heran : "Lho memang kenapa kalau gak ada lagi pabrik pak..??"
LHO KAN NANTINYA GAK ADA DEMONSTRASI ...!!! Jawab Pak Mul sambil tertawa....
@@@####@@@&&**?????
Home industri cina
Industri berbasis SMK harga mati bagi Home Industri Indonesia
http://www.facebook.com/profile.php?id=835798306#/note.php?note_id=47682286847
http://www.slideshare.net/herdiy/pengembangan-industri-berbasis-smk-presentation
Perkembangan Industri Negera China sungguh amat mencengangkan sampai-sampai membuat bulukuduk sang negara super power Amerika merinding. Amerika berupaya untuk mengembargo, namun ternyata embargo nya tidak efektif, Industri China tetap berjalan tak berkeming. China merupakan raksasa industri dunia saat ini.
10th yang lalu ternyata China lebih terpuruk dibanding kondisi di Indonesia pada tahun 90an. Namun kondisi sekarang jauh lebih baik, dibanding Indonesia. Cukup jauh. Apa gerangan yang menyebabkannya? Bila dipelajari, salah satu kebijakan pemerintahan China yang mendukung perkembangan industri di China adalah adanya pengembangan Vocational School yang disupport oleh pemerintahan untuk menjadi cikal bakal industri-industri rumahan. Vocational School dberikani support penuh oleh Pemerintah China agar berkembang menjadi sebuah pabrik/industri. Industri-industri yang ada diminta berpartner dengan Vocational School Industri. SDM nya terdiri dari siswa2 yang dilatih dengan real praktek (learning by doing) dan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Sehingga berjalan dengan waktu, China yang semula mempunya produk2 yang dikenal dengan kualitasnya yang kurang baik (ini dikarenakan merupakan hasil produksi yang baru mulai/tahap belajar) namun kemudian beriring dengan waktu adanya improvement yang berkelanjutan, akhirnya China dapat membuat produk dengan kualitas nomor 1. Sekarang China menjadi tempat produksi segala jenis manufaktur/industri produk dari sebagian besar merk terkenal di dunia, apakah itu produk jepang, jerman, amerika dll dari mulai otomotif (motor, mobil), it (laptop, pc, dll), dll semua dibuat oleh di china yang notabene merupakan hasil dari pengembangan vocational school industri yang didukung pemerintah dan industrinya.
Berjalan dengan waktu alumni2 vocational school industri bertebaran lepas dari Vocational School Industri. Pemerintah china memberikan barang modal berupa mesin perkakas dan atau lainnya untuk melakukan produksi sparepart/komponen suatu produk yang kemudian dapat diintegrasikan di Vocational School Industri untuk kemudian dipasarkan. Beberapa alumni berkonsorsium untuk bekerjasama membuat spare part komponen suatu produk dan ada diantaranya yang berperilaku sebagai integrator seperti Vocational School Industri.
Dan jadilah china seperti sekarang ini. komputer Toshiba, HP, Acer, dll di manufaktur disana.
Indonesia punya SMK yang mempunyai resources yang cukup menjanjikan ( http://www.facebook.com/profile.php?id=732559807&v=app_2347471856&viewas=732559807#/note.php?note_id=45069806847 ).
Home Industry/Industri rumahan di Indonesia belum bisa diciptakan jikalau:
1 Belum banyak sdm yang kompeten dalam real praktek industri
2 Belum banyak sdm yang punya barang modal untuk melakukan industri
3 Belum ada sistem yang memfasilitasi terjadinya siklus produksi
4 Belum ada pasar yang definitif untuk produk industri tersebut
5 Belum ada inovasi penciptaan cost Efisiensi pada proses produksi untuk menekan harga
Mari kita Copy Paste pengalaman China ke Indonesia, Keliatannya Kita akan berhasi.l
SMK salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat atas sama dengan Vocational School di China. Direktorat Pembinaan SMK – Depdiknas mempunyai kebijakan mengembangkan SMK menjadi Industri/Pabrik dengan program Industri berbasis SMK (bahasa Lainnya:Teaching industry di SMK).
(1)
Dengan SMK menjadi Industri (SMK Industry), SDM yang diluluskan akan kompeten, tentu ada harga bagi sebuah pembelajaran dimana pada tahap2 awal (pada 1sd2 tahun pertama) masih diperlukan proses awal pembelajaran sehingga produk2nya belum berkualitas prima, akan tetapi layanan terhadap customer tetap diberikan kenyamanan terhadap jaminan produk, karena ada full jaminan dari Industri SMK garansi ~100%, kenapa? karena setiap keluhan yang ditemui oleh customer itu layaknya “EMAS PENGETAHUAN” bagi SMK Industry untuk memperbaiki kelemahan dari produknya, karena hal tersebut baik SMK Industry layaknya sebuah penelitian yang dilakukan oleh customer untuk perbaikan produk SMK Industry.
(2)(3)
Siswa SMK yang selesai berprilaku sebagai industriawan di SMK Industry akan dilepas kerumahnya masing2 dengan dibekali barang modal berupa mesin perkakas dan atau dalam bentuk lainnya, untuk melakukan produksi komponen tertentu sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya, dimana hasilnya dapat direct dijual ke SMK Industry untuk kemudian di integrasikan menjadi wujud final suatu produk. Beberapa alumni bisa membentuk konsorsium tersendiri untuk membentuk pola integrasinya sendiri.
(4)
Seperti disampaikan dalam note Teaching Industry SMK ( http://www.facebook.com/profile.php?id=732559807&v=app_2347471856&viewas=732559807#/note.php?note_id=45069806847 ) bahwa SMK di Indonesia akan menjadi sekolah tingkat atas dengan proporsi jumlah mencapai 70% dibanding sekolah menengah tingkat atas lainnya. Hal ini berarti adanya suatu potensi populasi yang cukup besar. Di sisi yang lain Konsep Pendidikan di SMK adalah Pendidikan yang berbasiskan pada keseimbangan pendidikan antara praktek dan teori, artinya selain kita harus menciptakan alumni SMK yang siap kerja, cerdas dan kompetitif, disitu timbul potensi pasar yang cukup besar untuk pemenuhan peralatan dan sarana prasarana pembelajaran bagi SMK. Ini merupakan captive market yang cukup potensial.
(5)
Sebesar-besarnya anggaran yang ada tentu tidak dapat memenuhi semua perkembangan kebutuhan sarana prasarana SMK yang mengikuti pertumbuhan jumlah siswa SMKnya. untuk mempercepat penetrasi pemerataan ke setiap SMK yang muncul, perlu inovasi bagaimana dapat menciptakan sarana prasaran yang murah. Alliansi antara dunia industri dan dunia SMK menjadi salah satu jawaban, dimana terdapat sharing resources untuk beberapa keperluan yang selama ini berjalan masing2. Sehingga ada efisiensi biaya produksi dan pemasaran yang “cukup sangat signifikan sekali”.
Oleh karenanya Dit. PSMK membuka kran kerjasama “selebar-lebarnya, sepanjang-panjangnya, seluas-luasnya, setinggi-tingginya” kepada semua institusi terkait, Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk bersama-sama menciptakan perekonomian indonesia yang lebih baik, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat indonesia melalui Pengembangan Industri berbasis SMK.
http://www.facebook.com/profile.php?id=835798306#/note.php?note_id=47682286847
http://www.slideshare.net/herdiy/pengembangan-industri-berbasis-smk-presentation
Perkembangan Industri Negera China sungguh amat mencengangkan sampai-sampai membuat bulukuduk sang negara super power Amerika merinding. Amerika berupaya untuk mengembargo, namun ternyata embargo nya tidak efektif, Industri China tetap berjalan tak berkeming. China merupakan raksasa industri dunia saat ini.
10th yang lalu ternyata China lebih terpuruk dibanding kondisi di Indonesia pada tahun 90an. Namun kondisi sekarang jauh lebih baik, dibanding Indonesia. Cukup jauh. Apa gerangan yang menyebabkannya? Bila dipelajari, salah satu kebijakan pemerintahan China yang mendukung perkembangan industri di China adalah adanya pengembangan Vocational School yang disupport oleh pemerintahan untuk menjadi cikal bakal industri-industri rumahan. Vocational School dberikani support penuh oleh Pemerintah China agar berkembang menjadi sebuah pabrik/industri. Industri-industri yang ada diminta berpartner dengan Vocational School Industri. SDM nya terdiri dari siswa2 yang dilatih dengan real praktek (learning by doing) dan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Sehingga berjalan dengan waktu, China yang semula mempunya produk2 yang dikenal dengan kualitasnya yang kurang baik (ini dikarenakan merupakan hasil produksi yang baru mulai/tahap belajar) namun kemudian beriring dengan waktu adanya improvement yang berkelanjutan, akhirnya China dapat membuat produk dengan kualitas nomor 1. Sekarang China menjadi tempat produksi segala jenis manufaktur/industri produk dari sebagian besar merk terkenal di dunia, apakah itu produk jepang, jerman, amerika dll dari mulai otomotif (motor, mobil), it (laptop, pc, dll), dll semua dibuat oleh di china yang notabene merupakan hasil dari pengembangan vocational school industri yang didukung pemerintah dan industrinya.
Berjalan dengan waktu alumni2 vocational school industri bertebaran lepas dari Vocational School Industri. Pemerintah china memberikan barang modal berupa mesin perkakas dan atau lainnya untuk melakukan produksi sparepart/komponen suatu produk yang kemudian dapat diintegrasikan di Vocational School Industri untuk kemudian dipasarkan. Beberapa alumni berkonsorsium untuk bekerjasama membuat spare part komponen suatu produk dan ada diantaranya yang berperilaku sebagai integrator seperti Vocational School Industri.
Dan jadilah china seperti sekarang ini. komputer Toshiba, HP, Acer, dll di manufaktur disana.
Indonesia punya SMK yang mempunyai resources yang cukup menjanjikan ( http://www.facebook.com/profile.php?id=732559807&v=app_2347471856&viewas=732559807#/note.php?note_id=45069806847 ).
Home Industry/Industri rumahan di Indonesia belum bisa diciptakan jikalau:
1 Belum banyak sdm yang kompeten dalam real praktek industri
2 Belum banyak sdm yang punya barang modal untuk melakukan industri
3 Belum ada sistem yang memfasilitasi terjadinya siklus produksi
4 Belum ada pasar yang definitif untuk produk industri tersebut
5 Belum ada inovasi penciptaan cost Efisiensi pada proses produksi untuk menekan harga
Mari kita Copy Paste pengalaman China ke Indonesia, Keliatannya Kita akan berhasi.l
SMK salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat atas sama dengan Vocational School di China. Direktorat Pembinaan SMK – Depdiknas mempunyai kebijakan mengembangkan SMK menjadi Industri/Pabrik dengan program Industri berbasis SMK (bahasa Lainnya:Teaching industry di SMK).
(1)
Dengan SMK menjadi Industri (SMK Industry), SDM yang diluluskan akan kompeten, tentu ada harga bagi sebuah pembelajaran dimana pada tahap2 awal (pada 1sd2 tahun pertama) masih diperlukan proses awal pembelajaran sehingga produk2nya belum berkualitas prima, akan tetapi layanan terhadap customer tetap diberikan kenyamanan terhadap jaminan produk, karena ada full jaminan dari Industri SMK garansi ~100%, kenapa? karena setiap keluhan yang ditemui oleh customer itu layaknya “EMAS PENGETAHUAN” bagi SMK Industry untuk memperbaiki kelemahan dari produknya, karena hal tersebut baik SMK Industry layaknya sebuah penelitian yang dilakukan oleh customer untuk perbaikan produk SMK Industry.
(2)(3)
Siswa SMK yang selesai berprilaku sebagai industriawan di SMK Industry akan dilepas kerumahnya masing2 dengan dibekali barang modal berupa mesin perkakas dan atau dalam bentuk lainnya, untuk melakukan produksi komponen tertentu sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya, dimana hasilnya dapat direct dijual ke SMK Industry untuk kemudian di integrasikan menjadi wujud final suatu produk. Beberapa alumni bisa membentuk konsorsium tersendiri untuk membentuk pola integrasinya sendiri.
(4)
Seperti disampaikan dalam note Teaching Industry SMK ( http://www.facebook.com/profile.php?id=732559807&v=app_2347471856&viewas=732559807#/note.php?note_id=45069806847 ) bahwa SMK di Indonesia akan menjadi sekolah tingkat atas dengan proporsi jumlah mencapai 70% dibanding sekolah menengah tingkat atas lainnya. Hal ini berarti adanya suatu potensi populasi yang cukup besar. Di sisi yang lain Konsep Pendidikan di SMK adalah Pendidikan yang berbasiskan pada keseimbangan pendidikan antara praktek dan teori, artinya selain kita harus menciptakan alumni SMK yang siap kerja, cerdas dan kompetitif, disitu timbul potensi pasar yang cukup besar untuk pemenuhan peralatan dan sarana prasarana pembelajaran bagi SMK. Ini merupakan captive market yang cukup potensial.
(5)
Sebesar-besarnya anggaran yang ada tentu tidak dapat memenuhi semua perkembangan kebutuhan sarana prasarana SMK yang mengikuti pertumbuhan jumlah siswa SMKnya. untuk mempercepat penetrasi pemerataan ke setiap SMK yang muncul, perlu inovasi bagaimana dapat menciptakan sarana prasaran yang murah. Alliansi antara dunia industri dan dunia SMK menjadi salah satu jawaban, dimana terdapat sharing resources untuk beberapa keperluan yang selama ini berjalan masing2. Sehingga ada efisiensi biaya produksi dan pemasaran yang “cukup sangat signifikan sekali”.
Oleh karenanya Dit. PSMK membuka kran kerjasama “selebar-lebarnya, sepanjang-panjangnya, seluas-luasnya, setinggi-tingginya” kepada semua institusi terkait, Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk bersama-sama menciptakan perekonomian indonesia yang lebih baik, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat indonesia melalui Pengembangan Industri berbasis SMK.
Android
Kerjasama dengan Android Inc.
Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. versi android terbaru yaitu versi 3.0. Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart mobile seperti Nokia, Sony Ericsson, dan lainnya.
2007-2008: Produk awal
Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
Fitur
Fitur yang tersedia di Android adalah:
* Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
* Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
* Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
* SQLite: untuk penyimpanan data.
* Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3,
AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
* GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
* Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)
Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.
Referensi
* http://kabarit.com/2009/05/android-sistem-operasi-ponsel-buatan-google/
* http://teknologi.vivanews.com/news/read/32278-google_android_akan_perkuat_eeepc
* http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/03/11/13215035/Siapa.Bilang.Operator.Tak.Serius.Sambut.Android
Catatan kaki
1. ^ Ducrohet, Xavier (3 December 2009). "Android SDK Updates". Android Developers Blog. Google. http://android-developers.blogspot.com/2009/12/android-sdk-updates.html. Diakses pada 3 Desember 2009.
2. ^ "Licenses". Android Open Source Project. Open Handset Alliance. http://source.android.com/license. Diakses pada 22 Oktober 2008.
Lihat pula
* Mobilinux
* Moblin project
* Mobile World Congress
* Open Mobile Alliance
* Openmoko
* Symbian Foundation
Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. versi android terbaru yaitu versi 3.0. Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart mobile seperti Nokia, Sony Ericsson, dan lainnya.
2007-2008: Produk awal
Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.
Fitur
Fitur yang tersedia di Android adalah:
* Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
* Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
* Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
* SQLite: untuk penyimpanan data.
* Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3,
AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
* GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
* Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)
Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.
Referensi
* http://kabarit.com/2009/05/android-sistem-operasi-ponsel-buatan-google/
* http://teknologi.vivanews.com/news/read/32278-google_android_akan_perkuat_eeepc
* http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/03/11/13215035/Siapa.Bilang.Operator.Tak.Serius.Sambut.Android
Catatan kaki
1. ^ Ducrohet, Xavier (3 December 2009). "Android SDK Updates". Android Developers Blog. Google. http://android-developers.blogspot.com/2009/12/android-sdk-updates.html. Diakses pada 3 Desember 2009.
2. ^ "Licenses". Android Open Source Project. Open Handset Alliance. http://source.android.com/license. Diakses pada 22 Oktober 2008.
Lihat pula
* Mobilinux
* Moblin project
* Mobile World Congress
* Open Mobile Alliance
* Openmoko
* Symbian Foundation
Teh katekin
Katekin dan kualitas teh Indonesia
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat forward email dari pak Gatot Purwoko, sobat saya di milist jalansutra yang telah mengencourage saya untuk terus belajar soal teh. Isi email yang diforward kepada saya adalah tentang tulisan yang menyatakan bahwa teh Indonesia lebih menyehatkan dengan alasan kandungan katekin teh Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan teh China, Jepang dan Srilangka. "Saya tunggu koment dari mas Bambang mengenai tulisan ini", begitu kalimat pak Gatot di akhir emailnya.
Tentu saja saya mesti mengumpulkan data-data terlebih dahulu untuk dapat berkomentar. Tulisan lebih lengkap mengenai isi tulisan di atas saya temukan dalam tulisan Kusmiyati Bambang yang berjudul Prospek Teh Indonesia sebagai minuman Fungsional. Dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa teh Indonesia kandungan katekinnya bahkan lebih tinggi dibanding teh Sencha atau teh Oolong China. Berikut saya kutipkan tabel perbandingannya:
Tabel 1. Katekin pada beberapa jenis teh Indonesia (Bambang et al. , 1995)
Negara
Jenis teh
Substansi katekin (% b.k.)
Indonesia
teh hitam Orthodox
8,24
teh hitam CTC
7,02
teh hijau ekspor
11,60
teh hijau lokal
10,81
teh wangi
9,28
Jepang
sencha
5,06
Cina
teh oolong
6,73
teh wangi
7,47
Sri Lanka
teh hitam BOP
7,39
Dari tabel di atas terlihat bahwa kandungan katekin teh Indonesia, khususnya teh hijau dua kali lipat dari Sencha atau teh teh Oolong China.
Katekin adalah salah satu turunan dari Poliphenol yang memiliki khasiat antioxidant yang tinggi. Dipandang dari sisi kesehatan, makin tinggi katekin berarti makin bermanfaat buat kesehatan. Akan tetapi ironisnya, ditinjau dari sisi rasa, memiliki perbandingan yang terbalik.
Katekin, juga berperan penting di dalam menentukan aroma dan rasa. Rasa pahit dan sepet dalam teh sangat dipengaruhi oleh zat ini. Berarti makin tinggi katekin, makin tinggi pula rasa pahit dan sepetnya.
Faktor kadar katekin selain dari waktu panen teh, intensitas sinar matahari, juga kemudaan daun teh. Pucuk pertama daun teh, kandungan katekinnya lebih tinggi dibanding daun teh yang lainnya. Begitu juga waktu panen. Teh Jepang yang dipanen pertama kandungan katekinnya paling rendah dibanding dengan panen-panen pada bulan berikutnya. Gyokuro yang hanya terkena sinar matahari pagi, kandungan katekinnya juga lebih rendah. Dan faktanya teh-teh dengan katekin rendah justru yang rasanya lebih baik. Perkecualian adalah teh putih. Ini ini memiliki kandungan katekin yang paling tinggi. Karena selain mengalami proses yang teramat singkat, daun dipakai adalah pucuk daun yang benar-benar sangat muda. Untuk grade terbuat malahan dibuat dari kuncup daun teh yang belum mekar. Akan tetapi rasa dan aroma teh ini sangat lembut. Hampir tidak ada rasa pahitnya sama sekali.
Factor ini yang juga sering dikeluhkan oleh para buyer teh dari luar negeri. Dan kenyataannya dari sisi rasa, teh hijau Indonesia masih kalah kalau dibandingkan dengan teh hijau Cina dan Jepang. Hal ini juga diakui oleh Kusmiyati Bambang yang dalam tulisannya disebutkan bahwa sebagai minuman fungsional, teh Indonesia yang kaya katekin masih akan menghadapi kendala rasa yang kurang disukai. Teh ini memiliki rasa pahit dan sepet yang menonjol yang membedakannya dengan teh hijau Cina dan Jepang.
Sebagai bahan pembanding lain, coba perhatikan kadar katekin di dalam teh dalam kemasan berikut ini (tabel masih satu sumber dengan tulisan Kusmiyati Bambang):
Dari daftar di dalam tabel diatas, tampak jelas bahwa kadar katekin teh hijau masih di atas kadar katekin teh hitam. Untuk teh hijau teh hijau cap kepala jenggot memiliki kadar katekin yang paling tinggi. Apakah kadar katekin ini juga memiliki korelasi dengan kualitas daun teh yang dipakai?
Dari sisi rasa, teh hijau dalam kemasan ini banyak yang mengatakan memiliki rasa yang cukup horible. Rasa sepet yang dominan, warna seduhan coklat tua. Dari pengamatan sekilas terhadap teh 2 tang hijau, saya dapatkan daun teh yang dipakai kebanyakan daun tua. Dari pengamatan sekilas tersebut, saya sementara menyimpulkan bahwa tingginya kadar katekin tidak memberikan kontribusi positif terhadap kualitas rasa dari teh.
Dengan kondisi seperti tersebut, dapatkah keunggulan katekin dijadikan suatu positioning dalam marketing untuk meningkatkan brand image teh Indonesia? Positioning yang juga tampaknya dilakukan oleh Mind Tea yang dijual secara MLM dengan jargon sebagai minuman kesehatan berkatekin tinggi.
Kalau dilihat dari trend pasar teh hijau yang menunjukkan grafik menaik, baik dari sisi jumlah penjualan maupun merk yang beredar, tampaknya potensi ini dapat dikembangkan lebih serius. Dan tampaknya brand image teh hijau lebih sehat juga sudah terlanjur melekat konsumen teh Indonesia. Melihat fakta ini saya cukup pesimistis jika mind tea yang dibanderol dengan harga cukup tinggi akan mampu merubah brand image ini. Apalagi kenyataan yang ada kandungan katekin teh hijau jauh lebih besar dibandingkan dengan teh hitam.
Akan tetapi perlu juga disadari faktor rasa teh dapat juga menjadi faktor penghambat Apalagi kalau kita memang mau mensosialisasikan minuman teh sebagai pengganti minum air putih biasa.
Factor rasa sepet ini pula yang menyebabkan teh hijau Indonesia, mesti ditambahkan gula atau pemanis lain untuk menetralisirnya. Dan sudah menjadi pengetahuan umum, untuk menjaga kesehatan gula termasuk hal yang perlu dikurangi dan dihindari. Apalagi kalau teh dengan pemanis gula dijadikan minuman kesehatan yang konsumsinya ditingkatkan sebagai pengganti air putih, tentu akan bertambah masalah karena kelebihan minum gula, yang kemudian akan menjadi pemicu masalah kesehatan lainnya seperti meningkatnya risiko diabetes dan masalah obesitas. Suatu hal yang seharusnya malahan dapat dieliminasi oleh khasiat teh itu sendiri.
Kalau menurut pendapat saya, paling utama adalah justru meningkatkan kualitas rasa dari teh itu sendiri dengan mengurangi faktor biterness dan astringency dalam teh Indonesia. Menurut tulisan Kusmiyati Bambang, rasa pahit dan sepet pada teh hijau Indonesia dapat dikurangi dengan proses pemanasan seperti terjadi pada produk pengolahan teh wangi (Bambang, 1985).
Cara lain bisa juga dengan mengklasifikasikan kualitas teh berdasarkan waktu panen. Akan tetapi itu sama juga artinya dengan mengurangi kandungan katekin dalam teh Indonesia. Apakah dengan begitu berarti kadar kesehatan dari tehnya jadi berkurang?
Tinggi dan rendahnya kadar katekin teh yang kita minum menurut saya dapat disiasati dengan peningkatan jumlah cangkir teh yang kita minum. Kalau anda minum 2 cangkir teh berkatekin 12% misalnya, apakah tidak sama dengan minum 4 cangkir teh dengan kandungan katekin 6% misalnya. Wah, tambah boros dong?
Boros atau tidak memang relatif. Yang perlu diingat adalah satu sendok teh, bisa seduh 2 atau tiga kali, bahkan bahkan berkali-kali (tentu saja rasa dan aroma teh sudah berkurang). Syaratnya adalah jangan merendam daun teh terlalu lama dan menyaringnya. Untuk teh hijau seduhan pertama hanya diperlukan waktu tiga menit, dan ditambahkan satu menit tiap seduhan berikutnya. Yang perlu disosialisasikan adalah bagaimana cara menyeduh teh yang baik dan benar.
Jadi mau teh enak atau teh sehat? Tentu pilih teh enak dan sehat to. Emangnya minum teh seperti minum jamu.
Diposkan oleh Bambang Laresolo
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat forward email dari pak Gatot Purwoko, sobat saya di milist jalansutra yang telah mengencourage saya untuk terus belajar soal teh. Isi email yang diforward kepada saya adalah tentang tulisan yang menyatakan bahwa teh Indonesia lebih menyehatkan dengan alasan kandungan katekin teh Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan teh China, Jepang dan Srilangka. "Saya tunggu koment dari mas Bambang mengenai tulisan ini", begitu kalimat pak Gatot di akhir emailnya.
Tentu saja saya mesti mengumpulkan data-data terlebih dahulu untuk dapat berkomentar. Tulisan lebih lengkap mengenai isi tulisan di atas saya temukan dalam tulisan Kusmiyati Bambang yang berjudul Prospek Teh Indonesia sebagai minuman Fungsional. Dalam tulisan tersebut dikatakan bahwa teh Indonesia kandungan katekinnya bahkan lebih tinggi dibanding teh Sencha atau teh Oolong China. Berikut saya kutipkan tabel perbandingannya:
Tabel 1. Katekin pada beberapa jenis teh Indonesia (Bambang et al. , 1995)
Negara
Jenis teh
Substansi katekin (% b.k.)
Indonesia
teh hitam Orthodox
8,24
teh hitam CTC
7,02
teh hijau ekspor
11,60
teh hijau lokal
10,81
teh wangi
9,28
Jepang
sencha
5,06
Cina
teh oolong
6,73
teh wangi
7,47
Sri Lanka
teh hitam BOP
7,39
Dari tabel di atas terlihat bahwa kandungan katekin teh Indonesia, khususnya teh hijau dua kali lipat dari Sencha atau teh teh Oolong China.
Katekin adalah salah satu turunan dari Poliphenol yang memiliki khasiat antioxidant yang tinggi. Dipandang dari sisi kesehatan, makin tinggi katekin berarti makin bermanfaat buat kesehatan. Akan tetapi ironisnya, ditinjau dari sisi rasa, memiliki perbandingan yang terbalik.
Katekin, juga berperan penting di dalam menentukan aroma dan rasa. Rasa pahit dan sepet dalam teh sangat dipengaruhi oleh zat ini. Berarti makin tinggi katekin, makin tinggi pula rasa pahit dan sepetnya.
Faktor kadar katekin selain dari waktu panen teh, intensitas sinar matahari, juga kemudaan daun teh. Pucuk pertama daun teh, kandungan katekinnya lebih tinggi dibanding daun teh yang lainnya. Begitu juga waktu panen. Teh Jepang yang dipanen pertama kandungan katekinnya paling rendah dibanding dengan panen-panen pada bulan berikutnya. Gyokuro yang hanya terkena sinar matahari pagi, kandungan katekinnya juga lebih rendah. Dan faktanya teh-teh dengan katekin rendah justru yang rasanya lebih baik. Perkecualian adalah teh putih. Ini ini memiliki kandungan katekin yang paling tinggi. Karena selain mengalami proses yang teramat singkat, daun dipakai adalah pucuk daun yang benar-benar sangat muda. Untuk grade terbuat malahan dibuat dari kuncup daun teh yang belum mekar. Akan tetapi rasa dan aroma teh ini sangat lembut. Hampir tidak ada rasa pahitnya sama sekali.
Factor ini yang juga sering dikeluhkan oleh para buyer teh dari luar negeri. Dan kenyataannya dari sisi rasa, teh hijau Indonesia masih kalah kalau dibandingkan dengan teh hijau Cina dan Jepang. Hal ini juga diakui oleh Kusmiyati Bambang yang dalam tulisannya disebutkan bahwa sebagai minuman fungsional, teh Indonesia yang kaya katekin masih akan menghadapi kendala rasa yang kurang disukai. Teh ini memiliki rasa pahit dan sepet yang menonjol yang membedakannya dengan teh hijau Cina dan Jepang.
Sebagai bahan pembanding lain, coba perhatikan kadar katekin di dalam teh dalam kemasan berikut ini (tabel masih satu sumber dengan tulisan Kusmiyati Bambang):
Dari daftar di dalam tabel diatas, tampak jelas bahwa kadar katekin teh hijau masih di atas kadar katekin teh hitam. Untuk teh hijau teh hijau cap kepala jenggot memiliki kadar katekin yang paling tinggi. Apakah kadar katekin ini juga memiliki korelasi dengan kualitas daun teh yang dipakai?
Dari sisi rasa, teh hijau dalam kemasan ini banyak yang mengatakan memiliki rasa yang cukup horible. Rasa sepet yang dominan, warna seduhan coklat tua. Dari pengamatan sekilas terhadap teh 2 tang hijau, saya dapatkan daun teh yang dipakai kebanyakan daun tua. Dari pengamatan sekilas tersebut, saya sementara menyimpulkan bahwa tingginya kadar katekin tidak memberikan kontribusi positif terhadap kualitas rasa dari teh.
Dengan kondisi seperti tersebut, dapatkah keunggulan katekin dijadikan suatu positioning dalam marketing untuk meningkatkan brand image teh Indonesia? Positioning yang juga tampaknya dilakukan oleh Mind Tea yang dijual secara MLM dengan jargon sebagai minuman kesehatan berkatekin tinggi.
Kalau dilihat dari trend pasar teh hijau yang menunjukkan grafik menaik, baik dari sisi jumlah penjualan maupun merk yang beredar, tampaknya potensi ini dapat dikembangkan lebih serius. Dan tampaknya brand image teh hijau lebih sehat juga sudah terlanjur melekat konsumen teh Indonesia. Melihat fakta ini saya cukup pesimistis jika mind tea yang dibanderol dengan harga cukup tinggi akan mampu merubah brand image ini. Apalagi kenyataan yang ada kandungan katekin teh hijau jauh lebih besar dibandingkan dengan teh hitam.
Akan tetapi perlu juga disadari faktor rasa teh dapat juga menjadi faktor penghambat Apalagi kalau kita memang mau mensosialisasikan minuman teh sebagai pengganti minum air putih biasa.
Factor rasa sepet ini pula yang menyebabkan teh hijau Indonesia, mesti ditambahkan gula atau pemanis lain untuk menetralisirnya. Dan sudah menjadi pengetahuan umum, untuk menjaga kesehatan gula termasuk hal yang perlu dikurangi dan dihindari. Apalagi kalau teh dengan pemanis gula dijadikan minuman kesehatan yang konsumsinya ditingkatkan sebagai pengganti air putih, tentu akan bertambah masalah karena kelebihan minum gula, yang kemudian akan menjadi pemicu masalah kesehatan lainnya seperti meningkatnya risiko diabetes dan masalah obesitas. Suatu hal yang seharusnya malahan dapat dieliminasi oleh khasiat teh itu sendiri.
Kalau menurut pendapat saya, paling utama adalah justru meningkatkan kualitas rasa dari teh itu sendiri dengan mengurangi faktor biterness dan astringency dalam teh Indonesia. Menurut tulisan Kusmiyati Bambang, rasa pahit dan sepet pada teh hijau Indonesia dapat dikurangi dengan proses pemanasan seperti terjadi pada produk pengolahan teh wangi (Bambang, 1985).
Cara lain bisa juga dengan mengklasifikasikan kualitas teh berdasarkan waktu panen. Akan tetapi itu sama juga artinya dengan mengurangi kandungan katekin dalam teh Indonesia. Apakah dengan begitu berarti kadar kesehatan dari tehnya jadi berkurang?
Tinggi dan rendahnya kadar katekin teh yang kita minum menurut saya dapat disiasati dengan peningkatan jumlah cangkir teh yang kita minum. Kalau anda minum 2 cangkir teh berkatekin 12% misalnya, apakah tidak sama dengan minum 4 cangkir teh dengan kandungan katekin 6% misalnya. Wah, tambah boros dong?
Boros atau tidak memang relatif. Yang perlu diingat adalah satu sendok teh, bisa seduh 2 atau tiga kali, bahkan bahkan berkali-kali (tentu saja rasa dan aroma teh sudah berkurang). Syaratnya adalah jangan merendam daun teh terlalu lama dan menyaringnya. Untuk teh hijau seduhan pertama hanya diperlukan waktu tiga menit, dan ditambahkan satu menit tiap seduhan berikutnya. Yang perlu disosialisasikan adalah bagaimana cara menyeduh teh yang baik dan benar.
Jadi mau teh enak atau teh sehat? Tentu pilih teh enak dan sehat to. Emangnya minum teh seperti minum jamu.
Diposkan oleh Bambang Laresolo
Langganan:
Komentar (Atom)