Me inspirasion

Me inspirasion

Minggu, 20 Januari 2013

Cerita

Sewaktu pertama kali melamar pekerjaan sebagai salesman pada sepuluh tahun yang lalu,aku diterima oleh manager penjualan calon tempatku bekerja bersama satu calon salesman yang lain.Calon temanku ini berbadan besar dan sudah mengenyam pengalaman sebagai salesman selama 8 tahun di perusahaan sebelumnya.Sedangkan aku,baru sekali itu melamar kerja sebagai salesman setelah selama 6 tahun sebelumnya kuhabiskan waktu bekerja di Indomaret.Itu pekerjaan penjual pasif,kata calon bossku.Sedangkan kalau mau menjadi salesman harus mau menjadi penjual aktif.Menjemput bola.
Akhirnya untuk menutup wawancara hari itu,calon bosku itu bercerita tentang kisah dua orang salesman.Ceritanya begini:
Suatu hari sebuah perusahaan sepatu mengeluarkan model baru.Sales manager perusahaan itu memanggil dua orang salesmannya yang akan diberi tugas untuk mengintroduksi produk baru tersebut dimana untuk tahap awal produk ini akan diperkenalkan di desa desa terpencil untuk memperluas pangsa pasar dari “brand”produk sepatu tersebut.
Salesman pertama,yaitu salesman yang sudah berpengalaman dan tahu asam garam penjualan penjualan sepatu berkata,”Pak Manager,mana mungkin barang seperti ini kita jual di pedesaan.Orang desa itu terbiasa nyeker,kemana mana cukup telanjang kaki,mana mungkin kita tawari sepatu? Daripada buang buang waktu dan tenaga yang hasilnya kita sudah tahu pasti,mendingan batalkan saja rencana ini,dan bikin penawaran yang bagus untuk modern outlet yang sudah pasti bagus penjualannya!”
Kepada salesman yang anak baru,selanjutnya Pak Manager bertanya,”Bagaimana menurutmu salesman baru?Saya ingin tahu pendapatmu?”
“Menurut saya ini adalah peluang yang sangat bagus.”kata anak muda itu penuh semangat.”Karena di kampung saya itu,betul seperti kata mas gendut tadi bahwa orang belum terbiasa pakai sepatu,padahal pekerjaannya berat.Di sawah,ladang,bahkan di hutan.Tanpa alas kaki apa2 kan kaki mereka pasti sakit.Jadi kalau kita menawarkan sepatu di desa itu saya yakin akan laku keras,Pak!.Dan satu lagi kabar baiknya Pak,belum ada satupun kompetitor yang melakukan penawaran ini di desa itu”.
Akhirnya Pak Manager memutuskan untuk tetap melaunching produk baru tersebut di sebuah desa.Dengan semangat anak baru itu mengikuti tahap demi tahap pelatihan yang diberikan perusahaan.Bahkan untuk melengkapi pengetahuannya di bidang penjualan ia relakan separo dari penghasilannya untuk membeli buku buku pengembangan diri,dan ilmu marketing.
Sedangkan sales yang berpengalaman itu menerima keputusan itu dengan sangat kecewa.Mana mungkin bos barunya ini lebih mendengar anak baru yang masih nol pengalamannya,sedangkan dirinya yang punya “jam terbang”hampir sebanding dengan calon bosnya itu malah tidak didengarakan?Mungkin bosku ini memang kurang pinter,bloon,ngga ngerti apa.Atau anak baru itu pake guna guna kali.Bengsek!Meskipun kecewa dan sakit hati ,karena tidak ada pekerjaan lain salesman itu tetap bekerja dengan setengah hati.Meskipun tetap menyimpan sikap negatif dan mengeluh bahkan sampai tahun tahun setelahnya.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah di atas?Sikap yang selalu terbuka dan positif,kemauan untuk belajar terus menerus,ditunjukkan oleh salesman baru yang masih bodoh.Mana mungkin menjual sepatu sama orang kampung?
Sedangkan salesman yang sudah kenyang pengalaman,karena merasasudah menguasai berbagai hal,ia merasa sudah tahu semuanya dan tidak perlu belajar lagi.Ini adalah kelemahan kita yang paling sering kita alami.Sikap kita terhadap anak seringkali seperti ini,bahwa kita pasti bener karena kita orang tua,dan “dia”pasti salah karena dia masih kecil.
Akhirnya waktu berlalu,dan kini kejadian itu sudah berlalu sepuluh tahun lamanya.Mari kita lihat hasilnya setelah sepuluh tahun,dengan dua sikap yang berbeda ini.Salesman senior kini bekerja di perusahaan farmasi sebagai salesman.Ini adalah kali keenam ia berpindah perusahaan semenjak cerita di atas bermula.Kepada salesman baru ia selalu membanggakan diri bahwa dia sudah berpengalaman menjadi salesman selama hampir 20 tahun.Sengajaia tidak ingin menjadi supervisor atau manager karena ia lebih suka menjadi orang bebas,tidak seperti manager yang harus tunduk pada aturan perusahaan.
Sedangkan salesman yang anak baru itu,hanya dua tahun menjadi salesman di perusahaan sepatu itu.Pada tahun ketiganya ia keluar,dan mendirikan perusahaan sendiri,dengan karyawan sbb:
1 orang direktur,dirinya sendiri.
1 orang manager,dirinya sendiri.
1 orang salesman,dirinya sendiri.
Intinya dia menjadi pekerja lepas yang mandiri(self employer).Kini setelah sepuluh tahun usaha anak itu telah berkembang jauh lebih baik dan mempunyai beberapa karyawan yang dambil dari sanak saudaranya di kampung.Menurutnya lebih baik mengurangi pencari kerja di mulai dari keluarga sendiri.
Meskipun begitu ia tetap terus belajar dan belajar untuk mengembangkan diri.Tapi sekarang dia tidak perlu membeli buku lagi,karena semuanya tersedia di internet.Baginya internet adalah perpustakaan yang amat sangat besar,mencari apapun ada.Bertanya apapun jawabnya ada,apalagi?
SEORANG SALESMAN YANG MENGAKU BERPENGALAMAN SELAMA 20 TAHUN,SEBETULNYA IA TIDAK PUNYA PENGALAMAN 20 TAHUN.TETAPI IA HANYA PUNYA PENGALAMAN 1 TAHUN,DAN DIULANG ULANG 20 KALI.DIA TIDAK PERNAH

Selasa, 13 November 2012



Tugas 2 Etika Bisnis

soal:
1.Jika Sebagai manajer band platinoem?
2.Bagaimana saya harus mengembangkan karier band ini dengan tidak melanggar etika bermusik dan etika lainnya?
Dari video klip kita dapat mencermati serta menganalisis referensi yang telah diberikan.

  1. Etika penggunaan lagu orang lain:dapat menaikan popularitas...dan sebagaimana tolak ukur kemampuan band tersebut,namun dari penggunaan lagu orang lain harus melalui perjanjian kepada pemilik lagu.
  2. Etika penggunaan lirik: dalam sebuah lirik lagu sebaiknya tidak menggunakan kata" yang dapat menyingung sesuatu hal atau mengandung paradigma lain...
  3. Etika pembuatan video klip : dalam pembuatan video klip harus disesuaikan dengan lagu yang akan dijadikan sebuah video klip agar suasana dalam video klip tersebut sesuai dengan lirik lagu dan menyatu.
Jika menjadi manajer band ini, yang akan saya lakukan
  1. Mengajak band paltinoem ikut kedalam acara - acara indie atau festival-festival musik serta bekerja sama dengan sebuah distributor cloth ternama untuk mendongkrakan nama band paltinoem ke anak - anak muda indonesia
  2. Strategi Promosi dan Publikasi: Karena Platinoem ini terdiri dari anak-anak kuliahan, maka akan menetapkan promosi dan publikasi pada acara - acara kecil seperti jackcloth penjualan cloth..
  3. Lebih langsung terjun ke lapangan seperti acara Dasyat, Inbox, Tour Luar Kota namun secara Live untuk menjaga eksistensi dan mempertahankan kualitas bermusik dengan tidak lip-syncsaat perform.
  4. Pada event-event hari pahlawan, sumpah pemuda dan hari-hari khusus pemuda, Band akan sering perform karena ada lagu yang berkaitan dengan event tersebut untuk melekatkan Citra dan Karakteristik Band Platinoem di hati para pendengar dan fans.

Jumat, 26 Oktober 2012

Etika Bisnis 1b


TUGAS SOFTSKILL I “ ETIKA BISNIS “

1.      PENGERTIAN ETIKA
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan pelbagai kehidupan manusia. Etika khusus dibagi menjadi etika individual yang membahas kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial merupakan keawajiban manusia terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus.

Etika berasal dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.

Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana laiknya sebuah kebiasaan. Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

2.      NORMA
Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
Macam Norma :
a.       Norma Khusus
adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain.
b.      Norma Umum
Adalah sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.
  •   Norma Sopan santun
Norma Sopan santun / Norma Etiket  Etika tidak sama dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut sopan santun atau tata karma
  • Norma Hukum
adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh :
  • ü  Tidak melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, membunuh, menipu.
  • ü  Wajib membayar pajak.
  • ü  Memberikan kesaksian di muka siding pengadilan.
  • §  Norma Moral
yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia
Contoh :
  • ü  Kebiasaan melakukan “selametan” atau doa bagi anak yang baru dilahirkan.
  • ü  Kegiatan mudik menjelang hari raya.
  • ü  Acara memperingati arwah orang yang sudah meninggal pada masyarakat Manggarai, Flores.

3  MACAM– MACAM ETIKA
a.      Etika teleologi
Etika teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.

Contoh : seorang anak mencuri untuk membiayai berobat adiknya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.

Filosofinya:
·         Egoism
Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.

·         Utilitarianism
Semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya. Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

Teori Deontologi
Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos” berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu.

Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas

4.         TEORI ETIKA
a.      Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
b.      Teori Keutamaan (Virtue)
memandang sikap atau akhlak seseorang.  Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.

5.      MITOS BISNIS AMORAL
Persaingan dunia bisnis yang modern saat ini, perusahaan telekomunikasi dapat mengutamakan etika bisnis, yaitu : pelaku bisnis di tuntut menjadi orang yang profesional di bidang usahanya (dalam hal ini bidang yang profesional ialah bidang telekomunikasi) yang meliputi kinerja dalam bisnis, manajemen, kondisi keuangan perusahaan, kinerja etis dan etos bisnis yang baik. Perusahaan dapat mengetahui bahwa konsumen adalah raja, dengan ini pihak perusahaan dapat menjaga kepercayaan konsumen, meneliti lebih lanjut lagi terhadap selera dan kemauan konsumen serta menunjukkan citra (image) bisnis yang etis dan baik. Peran pemerintah yang menjamin kepentingan antara hak dan kewajiban bagi semua pihak yang ada dalam pasar terbuka, dengan ini perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis. Perusahaan modern menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus di eksploitasi demi mencapai keuntungan perusahaan. Selain menmperhatikan keutamaan etika bisnis, sasaran dan lingkup etika bisnis juga harus diperhatikan, seperti : Tujuan perusahaan melakukan bisnis adalah untuk mengajak pelaku bisnis agar dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan etika dan bisnis yang baik. Menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, karyawan, dan pelaku bisnis akan kepentingan dan hak mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga. Etika bisnis juga membicarakan sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya bisnis dijalankan.

6.      PRINSIP ETIKA BISNIS
·         Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
·         Prinsip Kejujuran
  • -          Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
  • -          Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
  • -          Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
·         Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan
·         Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak. Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution
·         Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan

7.      KELOMPOK STAKEHOLDES
a.       Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini
b.      Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat

8.      KRITERIA DAN PRINSIP ETIKA UTILITARIANISME
  • ·         Pertama, manfaat
  • ·         Kedua, manfaat terbesar
  • ·    Ketiga, manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan keuntungan sebesar mungkin bagi sebanyak mungkin orang.

NILAI POSITIF DAN KELEMAHANNYA
  • ·         Pertama, Rasionalitas.
  • ·         Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
  • ·         Ketiga, Universalitas.

9.      SYARAT BAGI TANGGUNG JAWAB MORAL
  • -          Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakandilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa di tuntut  dari seseorang kalua ia bertindak dengan sadar  dan tahu mengenai tindakannya itu serta konsekuensi dari tindakannya. Kalau seseorang  tidak tahu mengenai baik dan buruknya secara moral, dia dengan sendirinya tidak bisa punya tanggung jawab moral atas tindakanya.
  • -    Kedua, tanggung jawab juga  mengandaikan adanya kebebasan pad tempat pertama.Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakanya itu dilakukan secara bebas. Ini beratrti orang tersebut melakukan tindakan itu bukan dalam keadaan dipaksan atau terpaksa. Ia sendiri secara bebas dan suka rela melakukan tindakan itu. Jadi, kalua seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakanya itu.
  • -          Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.
  •            Berdasarkan ketiga syarat di atas, dapat disimpulkan bahwa hanya orang yang berakal budi dan punya kemauan bebas yang bisa bertanggung jawab atas tindakannya, dan karena itu relevan untuk menuntut pertanggung jawaban moral darinya. Bahkan  secara lebih tepat lagi, hanya  orang yang telah dapat menggunakan  akal budinya secara  normal dan punya kemauan bebas atas tindakanya brada  dalam kendalinya dapat  bertanggung jawab secara moral atas tindakanya.

STATUS PERUSAHAAN
            Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk berdasarkan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah. De George secara khusus membedakan  dua macam pandangan mengenai stastus perusahaan . Pertama, melihat perusahaan sebagai sepenuhnya ciptaan hukum, dan Karena itu ada hanya berdasrkan hukum. Menurut pandangan ini, perusahaan diciptakan oleh Negara dan tidak  mungkin ada tanpa Negara., pandangan yang tidak memusatkan perhatian pada status  legal perusahaan melainkan pada perusahaan sebagai suatu usaha bebas Kedua dan produktif. Menurut pandangan ini, perusahaan terbentuk oleh orang atau kelompok orang tertentu untuk melakukan kegiatan tertentu dengan cara tertentu  secara bebas  demi kepentingan orang atau orang-orang tadi. Karena menurut pandangan kedua, perusahaan bukan bentuk negara atau masyarakat, maka perusahaan menetapkan sendiri tujuannya dan beroperasi  sedamikian rupa untuk mencapai kepantingan  para pendirinya.

ARGUMEN YANG MENENTANG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL PERUSAHAAN
      Tujuan utama Bisnis adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan social sebagai wujud tanggung jawab social perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar  keuntungan besar.
      Tujuan yang terbagi-bagi dan Harapan yang membingungkan
Yang mau dikatakan di sini adalah bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam ragam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pemimpin perusahaan. Asumsinya, keberhasilan perushaan dalam bisnis modern penuh persaingan yang ketat sangat ditentukan oleh konsentrasi seluruh perusahaan, yang ditentukan oleh pemimpin perusahaan.
      Biaya Keterlibatan Sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat,alasanya,biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusaan itu bukan biaya yang disediakan oleh perusaahan itu,melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.
      Kurangnya Tenaga Terampil di Bidang Kegiatan Sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di depan.Dengan argument ini mau dikatakan bahwa para pimpinan perusahaan tidak propesional dalam membuat pilihan dan keputusan moral.mereka hanya professional dalam bidang bisnis dan ekonomi.karena itu,perusahaan tidak punya tenaga terampil yang siap untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial tertentu.

ARGUMEN YANG MENDUKUNG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL PERUSAHAAN
      Kebutuhan dan Harapan Masyarakat yang Semakin Berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan.ini tidak bias disangkal.namun dalam masyarakat yang semakin berubah,kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah.karena itu,untuk bias bertahan dan berhasildalam persaingan bisnis modern yang ketat ini,para pelaku bisnis semakin menyadari bahwa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya.
      Terbatasnya Sumber Daya Alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbats.bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini,dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya alam yang terbatas itu demi memenuhikebutuhan manusia.
      Lingkungan Sosial yang Lebih Baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang.ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggungjawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik.semakin baiknya lingkungan sosial dengan sendirinya akan ikut memperbaiki iklim bisnis yang ada.Dengan semakin sebaiknya kondisi lapangan kerja,kekerasan sosial akibat pengangguran bisa dikurangi atau diatasi.
      Perimbangan Tanggung Jawab dan Kekuasaan
Keterlibatan  sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbangan kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasanya, bisnis mempunyai kekuaswaan sosial yang sangat besar. Bisnis mempengaruhi lingkungan, konsumen, kondisi masyarakat bahkan kehidupan budaya dan moral masyarakat, serta banyak bidang kehidupan lainnya.
      Bisnis Mempunyai Sumber Daya yang Berguna
Argumen ini mau mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
      Keuntungan Jangka Panjang
Argumen ini mau menunjukan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial, merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan itu dalam jangka panjang. Dengan tanggung jawab dan keterlibatan sosial tercipta suatu citra yang sangat positif di mata masyarakat mengenai perusahaan itu.

Etika Bisnis 1a


TUGAS SOFTSKILL  “ ETIKA BISNIS “

1.      ETIKA
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral terntentu atau bagaimana kita haru mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.

2.      ETIKA YANG KITA LAKUKAN SEHARI – HARI, ETIKA DALAM BERBISNIS SERTA CONTOHNYA

Etika yang kita lakukan sehari- hari adalah kebiasaan sehari- hari yang dilakukan dengan adanya penerapan moral untuk mengatur bagaimana manusia tersebut dapat mengetahui baik atau buruk dan tanggung jawabnya masing-masing.

Contohnya:
Ketika kita bertamu kerumah seseorang. Tentunya kita harus berpakaian yang sopan agar pemilik rumah tidak berpikir negatif tentang kita. Dapat dibayangkan jika kita bertamu dengan pakaian yang robek-robek, tentunya tuan rumah akan enggan untuk menjamu kita. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam bertamu adalah memberi salam kepada tuan rumah.
Etika berbisnis adalah  cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitrakerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
 Menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah :
-          Pengendalian diri
-          Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
-          Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
-           Menciptakan persaingan yang sehat
-          Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan
-          Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi)
-          Mampu menyatakan yang benar itu benar

3.      PENGERTIAN DAN CONTOH ETIKA TELEOLOGI DAN ETIKA DEONTOLOGY
a.      Etika teleologi
Etika teleologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.

Contoh : seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.

b.      Etika Deontologi
Etika Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos” berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu.

Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas